ReferensiPublik.com – Sebelumnya banyak informasi yang beredar terkiat sejumlah massa aksi menggelar demo di depan kantor Kejaksaan Agung RI, pada Senin (24/2/2020). Massa aksi tersebut membawa spanduk yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Peduli Bengkulu.
Menagapi hal terserbut Ketua DPD PAN Kota Bengkulu, Teuku Zulkarnain mengatakan,”Ini demo hanya segelintir oknum yang mengatas namakan Aliansi Masyarakat Peduli Bengkulu (AMPB) di Jakarta, mereka menuntut ke Kejaksaan Agung untuk menangkap Walikota Bengkulu dalam perkara Bansos. Aksi tersebut sangat tendensius,“Politis sekali aksi yang dilakukan oleh sekelompok orang di Kejagung tersebut.
Bansos itu sudah lama ditutup. Kenapa muncul lagi? Padahal saat itu terhadap pak Helmi statusnya sudah SP3 (surat perintah penghentian penyidikan atau penutupan sebuah kasus hukum, red),” kata Teuku dikutip laman PedomanBengkulu.com pada selasa (25/2/2020).
Keheranan Teuku terhadap oknum yang mengkat isu basi ini bertambah mengingat yang terseret dalam kasus ini ada banyak orang.
“Kenapa hanya Helmi Hasan yang disebut-sebut, padahal ada Ahmad Kanedi, ada Patriana Sosialinda, ada Irman Sawiran, Sandi dan lain-lain,” katanya.
Teuku mencurigai aksi ini ditunggangi oleh pihak-pihak yang merasa cemas dan khawatir terhadap elektabilitas Helmi Hasan yang melambung tinggi setelah Walikota Bengkulu tersebut menyatakan siap mengemban amanah dan harapan rakyat se-Provinsi Bengkulu.
“Kenapa hanya Helmi Hasan yang disebut? Apa karena pak Helmi Hasan mau bertarung di Pilgub nanti? Saya selaku Ketua DPD PAN Kota Bengkulu sekaligus Ketua Tim Relawan untuk Helmi Hasan Gubernur memperingatkan, mari kita bertarung secara fair, tidak usah menggunakan cara-cara kotor seperti ini,” tegas Teuku.
Teuku memastikan bahwa pihaknya juga bisa melakukan hal yang sama. Namun, kata dia, ketika hal itu dilakukan, maka sama halnya dengan merusak demokrasi.
“Bersaing itu yang sehat, siapapun pihak-pihak yang terlibat dalam aksi ini, kami doakan sehat selalu, dan segera mendapat hidayah,” ujarnya.
(As)
Komentar