oleh

Maksimalkan Potensi Sebuah Desa, Program “Seluma Desa Maju” Erwin Oktavian-Yayan Jadi Solusi

ReferensiPublik.com – Selain program prioritas di bidang infrastruktur “Seluma Seribu Jalan Mulus”, pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Seluma Nomor Urut 3 Erwin Octavian dan Gustianto juga mengusung program “Seluma Desa Maju”. Program ini diharapkan dapat mempercepat kemajuan dan kemandirian ekonomi desa yang ada di kabupaten Seluma.

Erwin mengatakan, desa sudah semestinya menjadi salah satu tulang punggung perekonomian kabupaten Seluma. Potensi yang dimiliki oleh suatu desa harus bisa diubah menjadi peluang ekonomi oleh seluruh elemen yang ada di desa tersebut. Mantan birokrat muda itu juga menjelaskan, dengan kondisi topografi kabupaten Seluma yang komplit: pesisir dan pegunungan, seharusnya muncul pusat-pusat perekonomian baru di desa-desa yang ada di kabupaten Seluma.

“Seluma ini kaya akan dengan sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM). Bahkan, secara topografi wilayahnya, kabupaten yang kita cintai ini terbilang komplit. Potensi kelautan di daerah pesisir ada, kemudian potensi pegunungan juga ada. Dan semuanya itu ada di desa. Jadi, bukanlah suatu hal yang mustahil jka potensi-potensi yang ada di desa itu kemudian kita ubah menjadi pusat-pusat dan sumber-sumber perekonomian baru yang benar-benar bermanfaat bagi seluruh rakyat yang ada di desa tersebut. Saya pikir, jika kita benar-benar serius membangun ekonomi kerakyatan, maka hal ini bisa kita mulai dari desa. Membangun Seluma dari desa, karena desa harus menjadi tulang punggung perekonomian kabupaten Seluma”, ungkap Erwin.

Hal senada juga diutarakan oleh pasangannya, Calon Wakil Bupatti Seluma Gustianto. Merumuskan program “Seluma Desa Maju” benar-benar atas dasar pengalaman melihat langsung kondisi kabupaten Seluma dari setiap desa yang mereka berdua kunjungi. Gustianto pun menyajikan beberapa data yang menjadi pijakan berpikir baginya dan Erwin Octavian dalam merumuskan program tersebut.

“Saya dan pak Erwin tidak main-main dalam merumuskan program Seluma Desa Maju ini. Program ini lahir dari kegelisahan kami berdua setiap kali kami bersilaturahmi dengan adik sanak yang ada di seluruh desa di Seluma.  Pertanyaannya sederhana, Seluma ini begitu kaya akan potensi SDA dan SDM lantas kenapa masih saja menjadi kabupaten yang tertinggal? Salah satu solusi yang kami siapkan adalah program ini, Seluma Desa Maju. Coba saja mlihat data Indeks Desa Membangun (IDM) kabupaten Seluma untuk tahun ini. Dari total 182 desa yang ada di Seluma, ada 3 desa berstatus sangat tertinggal, 54 desa berstatus tertinggal, 106 desa berstatus berkembang, dan 19 desa berstatus maju. Apakah kondisi ini harus kita biarkan? Tentu tidak. Program Seluma Desa Maju insyaa Allah akan menjadi solusinya”, jelas Gustianto.

Konsep dasar dari program Seluma Desa Maju ini cukup sederhana yakni meningkatkan status desa tertinggal dan berkembang dan meniadakan status desa sangat tertinggal. Hal ini, sambung Gustianto, memang bukan pekerjaan mudah. Namun bukan suatu hal yang mustahil dilakukan. Menurutnya, peran pemerintah, perangkat desa, dan juga pendamping desa sangat dibutuhkan jika ingin mengangkat derajat pedesaan di kabupaten Seluma.

“Bayangkan, jika seandainya melalui program Seluma Desa Maju ini kita dapat mengangkat status desa berkembang menjadi desa maju, kemudian desa tertinggal dan sangat tertinggal bisa kita jadikan desa berkembang, bahkan bukan tak mungkin mejadi desa maju. Kuncinya adalah kemauan dan komitmen yang kuat dari para pihak. Pemerintah harus membuat arah kebijakan dan alokasi anggaran yang tepat sasaran jika ingin benar-benar memajukan pedesaaan di Seluma. Kemudian, ada pendamping desa yang andilnya tak perlu diragukan lagi dalam mengakselerasi peningkatan kapasitas SDM yang ada di desa, baik perangkat desa maupun nonperangkat desa”, tuturnya.

Sebagai contoh, kata Erwin, ada banyak potensi wisata alam yang ada di kabupaten Seluma. Jika setiap desa yang punya potensi wisata alam tersebut dapat membuat pengelolaan yang baik dan mempromosikannya secara massif, tentu akan banyak wisatawan yang berkunjung kesana.

“Sebagai contoh, sekarang yang sedang naik daun adalah wisata alam di desa Napal Jungur. Saya membayangkan, seandainya masyarakat desa Napal Jungur sudah berstatus masyarakat sadar wisata, maka yakinlah bahwa objek wisata di desa tersebut akan menjadi salah satu objek wisata andalan kabupaten Seluma. Mengapa? Karena masyarakat sadar wisata tentu akan melakukan pengelolaan yang baik terhadap objek wisata desa tersebut, mulai dari sistem parkir, kebersihan dan keterjagaan lingkungan alam, sistem retribusinya, dan lain-lain. Kesemuanya itu dikelola secara kolektif dan manfaatnya pun dapat dirasakan secara kolektif oleh masyarakat setempat. Jika ramai pengunjung, maka akan bermunculan usaha kreatif seperti kuliner, suvenir, dan lain sebagainya. Semua itu tentu bermanfaat secara ekonomis bagi masyarakat dan desanya. Namun, perlu diingat, bahwa objek wisata alam tersebut harus tetap terjaga keseimbangan alamnya”, ucap Erwin.

Program Seluma Desa Maju, kata Erwin, dihadirkan sebagai solusi sekaligus alat untuk mengakselerasi kemajuan kabupaten Seluma dari desa. Napas ekonomi kerakyatan sangat jelas di dalamnya. “Jika memang ingin memajukan kabupaten Seluma, ayo kita mulai dari desa. Kita majukan dulu desa, benahi infrastruktur jalannya, pelayanan kesehatan dan pendidikannya, kita tingkatkan pula kualitas SDM-nya hingga akhirnya nanti desa tersebut benar-benar menjadi desa mandiri yang menjadi tulang punggung perekonomian dan kemajuan kabupaten Seluma yang kita cintai ini”, pungkasnya.

(**)


Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *