oleh

Kemen PPPA Dorong Pelibatan Aktif Perempuan dan Anak Wujudkan Perdamaian Bangsa

ReferensiPublik.com, Nasional – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA) Bintang Puspayoga mengungkapkan partisipasi perempuan dan anak merupakan kunci terciptanya perdamaian bangsa maupun dunia.

Untuk itu, ia mendorong seluruh pihak agar secara aktif melibatkan perempuan dan anak dalam mewujudkan perdamaian bangsa, melalui program-program yang berperspektif gender dan memprioritaskan hak anak.

“Saat perempuan berpartisipasi secara penuh dan aktif dalam proses perdamaian, maka kesepakatan yang dihasilkan pun terbukti lebih inklusif dan berkelanjutan (UN Women). Sementara itu, partisipasi anak dalam setiap keputusan terkait dirinya merupakan salah satu bentuk pemenuhan hak dasar anak,” ungkap Menteri PPPA melalui keterangan tertulisnya Minggu (10/10/2021).

Menteri PPPA menambahkan, anak dan perempuan merupakan advokat terbaik bagi dirinya. “Mereka-lah yang paling mengetahui isu-isu dan solusi-solusi dari permasalahan yang melingkupi mereka. Untuk itu, sebagai kelompok yang rentan, partisipasi perempuan dan anak menjadi penting dalam memastikan kerentanan tersebut dapat terkikis,” jelasnya.

Oleh karena itu, Menteri PPPA mendorong seluruh pihak yang memiliki perhatian terhadap terciptanya perdamaian, untuk selalu mengikutsertakan perempuan dan anak dalam setiap programnya, sehingga program-program yang tercipta pun berperspektif gender dan memprioritaskan hak anak. Dengan demikian, perdamaian yang diidamkan dapat benar-benar dirasakan oleh seluruh pihak, tanpa terkecuali.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Provinsi Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menekankan pentingnya mengenalkan keberagaman budaya bangsa Indonesia kepada anak sebagai generasi penerus bangsa, mulai dari keberagaman rumah adat, baju adat, alat musik tradisional, tarian adat, hingga makanan khas dari berbagai suku. Hal ini bertujuan untuk menanamkan karakter cinta damai pada diri anak dan mendukung terciptanya perdamaian dalam kehidupan berbangsa menuju ‘Indonesia Berdaulat, Maju, Adil, dan Makmur’ pada 2045 mendatang.

“Semua harus mengambil peran untuk menciptakan perdamaian bangsa. Mari bersama merawat Indonesia dengan mengembangkan sikap gotong royong, menjaga lingkungan dan ketertiban, menjadi garda terdepan benteng Pancasila dan NKRI, bersinergi lawan terorisme, radikalisme, intoleransi, tantangan bangsa lain, serta menerapkan revolusi mental bergerak dengan karya nyata,” ujar Ganjar.

Sementara itu, Steering Committee Gema Perdamaian, Ida Rsi Wisesanatha menuturkan, pentingnya komitmen dari seluruh elemen masyarakat untuk menciptakan, memelihara, dan menjaga perdamaian bangsa melalui senyum yang tulus dari hati. “Kemajemukan bangsa ini begitu indah manakala dihargai dan ditata. Jika tidak, kemajemukan justru akan menjadi potensi terjadinya konflik. Sebagai bangsa yang paling majemuk, kita harus memperkokoh diri dengan menanamkan nilai Pancasila, dengan begitu, NKRI akan tetap utuh dan semakin kuat,” tuturnya.

Koodinator Staf Khusus Presiden RI, Ari Dwipayana mengungkapkan pentingnya menerapkan ajaran cinta kasih, serta literasi dan edukasi dalam masyarakat untuk mewujudkan perdamaian. Ia juga menjelaskan perdamaian merupakan sumber kehidupan, baik untuk mendapatkan akses pendidikan, kesehatan, dan hak-hak dasar lainnya.

“Untuk mewujudkan perdamaian, perlu didukung dengan adanya sistem kelembagaan yang lebih membangun perdamaian, baik sistem ekonomi yang baik, sistem demokrasi yang sehat, dan sistem hukum yang adil. Kita perlu mendorong pelaksanaan dialog perdamaian dalam tindakan nyata berupa karya, dengan melibatkan masyarakat lintas agama dan suku demi menyelesaikan berbagai masalah kebangsaan saat ini,” pungkas Ari.

Ip



Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *