oleh

Hasil Reses, Bambang Hermanto : Masyarakat Aspirasikan Pembangunan dan Kesejahteraan

ReferensiPublik.com – Komisi II DPRD Kota Bengkulu mengadakan reses yang bertema “ menyerap dan menyalurkan aspirasi masyarakat kota Bengkulu” daerah pemilihan dua di kecamatan Selebar, kampung melayu kota Bengkulu, yang bertempat di kediaman Bambang Hermanto, S.Sos.M.M, Kamis 5 Desember 2019.

Dalam acara reses yang tersebut, dihadiri oleh masyarakat dari kecamatan selebar kota Bengkulu juga hadir komisi II DPRD Kota Bengkulu yaitu, Bambang Hermanto S.Sos.M.M dari fraksi Hanura dan Sasman Janalis dari Fraksi PDIP.

Dalam sambutannya, Bambang menyampaikan “ ini merupakan momentum untuk menjalin silaturahmi dan momen untuk kita berdiskusi mengenai persoalan yang tengah dihadapi oleh masyarakat,dalam kesempatan ini ia meminta masyarakat secara langsung menyampaikan apa saja persoalan yang ada di RT/RW masing-masing, kegiatan reses ini dilaksanakan tiga kali dalam setahun, dan reses kali ini merupakan yang pertama bagi kami, setelah terpilih menjadi anggota DPRD Kota Bengkulu” ungkapnya.

Disebutkannya, dalam kegiatan resesnya tersebut mayoritas masyarakat pada kecamatan Selebar, kampung Melayu itu mengaspirasikan pembangunan, infrastruktur jalan, irigasi, penerangan jalan, pendidikan, BPJS dan persoalan lainnya yang berkenaan dengan kesejahteraan masyarakat.

Bambang menegaskan “ ini perlu kita sampaikan, usulan yang bapak-bapak/ ibu-ibu sampaikan tahun 2020 sudah dikerjakan dan sudah masuk APBD 2020”. ungkapnya

“Dan Hal ini akan kita sampaikan ke pemerintahan setempat dan terus mengupayakannya kepada Pemerintah agar usulan masyarakat ini dapat ditampung  sekaligus mencari solusinya,” tambahnya.

Dalam kegiatan reses ini terdapat persoalan yang cukup menarik perhatian Bambang Hermanto yaitu masyarakat menyampaikan banyak developer yang membangun rumah, namun tidak menyediakan tempat untuk pemakaman bagi masyarakat yang meninggal dunia.

Menanggapi pertanyaan masyarakat tentang developer ini, Bambang Hermanto menyatakan,

“ini pertanyaan besar tadi dari warga, dan Insyaallah nanti akan kita coba membahas dengan teman-teman di DPR bagaimana solusinya, tentang pemakaman warga  di developer-developer atau perumahan-perumahan yang tersedia, pembangunan perumahan yang begitu banyak, tapi tempat pemakaman warganya tidak ada, sehingga pembayaran unit-unit atau tempat-tempat pemakaman yang begitu tinggi yang mencapai tiga sampai empat juta”.

(Gs)

 



Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *