oleh

Harimau Masuki Perkebunan Sawit

 

Pelalawan,RP-  Meski sudah memastikan yang menerkam sapi di wilayah Lugu Loga, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, adalah harimau, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau tak akan memasang perangkap.

Menurut BBKSDA, dua ekor harimau Sumatera itu hanya lewat dan tak sampai masuk ke permukiman warga. Lokasi sapi diterkam sendiri itu disebut sebagai perlintasan harimau yang berasal dari kawasan Suaka Margasatwa Kerumutan.

“Harimau ini muncul enam bulan sekali, lalu hilang, begitu seterusnya,” kata Kabid I BBKSDA Riau Mulyo Hutomo kala dikonfirmasi wartawan, Selasa (17/4/2018) pagi seperti dikutif liputan6.

Hutomo menyebutkan, Teluk Meranti berada di sisi utara Kerumutan. Wilayah ini termasuk daerah jelajah harimau yang biasanya keluar dari Kerumutan untuk mencari makan.

Terkait tidak dipasangnya jerat, Hutomo menyebut kawasan perlintasannya masih masuk jalur hutan, bukan permukiman seperti kasus Bonita di Kecamatan Pelangiran.

“Kecuali Lugu Logas itu merupakan hutan yang ada permukiman, tentu perlu pendalaman lagi. Ini tidak, harimaunya muncul dan hilang lagi,” kata Hutomo.

Hutomo juga menyebut timnya sudah meminta keterangan dari Ujang Kirai, warga yang sapinya diterkam. Sapi itu tak sampai dimakan karena Ujang berusaha menyelamatkan hewan ternaknya itu.

Ternak Ujang ini mengalami luka serius hingga akhirnya sekarat. Ujang disebut Hutomo mengambil tindakan cepat dengan menyembelih sapinya itu.

Saat kejadian, Ujang tak melihat persis sosok harimau. Ujang hanya melihat sorot mata tajam dari kegelapan hutan. Sorot mata itu melihat gerak-gerik Ujang saat menyelamatkan sapinya.

“Hanya sorot mata yang dilihat, tidak tampak harimaunya,” kata Hutomo.

Di lokasi setelah tim BBKSDA turun, memang ditemukan jejak-jejak harimau. Setelah dipelajari, ada dua ekor harimau berdasarkan perbedaan besaran jejak.

“Berdasarkan jejak, ada dua harimau. Satu besar dan satu lagi ukurannya sedang, dugaannya induk dan anaknya,” tegas Hutomo. (lp6)

 



Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *