oleh

Dinyatakan Negatif Covid-19, Walikota Menghimbau Masyarakat Jangan Panik

ReferensiPublik.com – Walikota Bengkulu Helmi Hasan telah melakukan pemeriksaan rapid test virus Covid-19. Hasil pemeriksaan dinyatakan negatif. Untuk memastikan semua itu, Helmi akan melakukan pemeriksaan kembali 7-10 hari setelah pemeriksaan ini sesuai dengan Standar Oprasional Prosedur (SOP).

Dilakukannya pemeriksaan rapid test virus covid-19 ini karena banyaknya berita yang mengatakan Helmi juga terkena covid-19 lantaran dikait-kaitkan dengan meninggalnya salah satu jamaah tabligh asal Lampung tadi pagi yang telah dinyatakan positif Covid-19.

Hasil pemeriksaan rapid test virus covid-19 ini disampaikan langsung oleh Helmi di hadapan awak media, Selasa siang (31/3/20) di balai kota sekaligus menggelar konferensi pers terkait meninggalnya salah satu jamaah tabligh yang positif Covid-19.

Didampingi Direktur Rumah Sakit Harapan dan Doa dr.Lista Cerlyviera dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu Susilawaty, Helmi menegaskan bahwa hasil pemeriksaan, dirinya dinyatakan negatif Covid-19.

“Dengan positifnya Covid-19 terhadap jamaah tabligh dan saya juga menyikapi telah banyaknya berita yang mengatakan saya juga terkena Covid-19 ini, untuk itu saya minta pihak RSHD untuk melakukan pemeriksaan untuk menentukan itu semua. Hal ini kita lakukan untuk menghadirkan rasa nyaman dan tidak ada kekhawatiran oleh masyarakat. Alhamdulilah setelah pemeriksaan saya dinyatakan negatif dari Covid-19” ujar Helmi.

Ia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap tenang menghadapi virus ini dan jangan panik karena ini bukan merupakan penyakit sperti HIV/AIDS yang muncul ketika melakukan perbuatan tercela karena penyakit ini bisa menimpa siapa saja tanpa terkecuali.

?????????????????????????????????????????????????????????

“Terbukti virus ini menyerang siapa saja seperti Menteri Perhubungan, Walikota Bogor yang bukan jamaah tabligh, kali ini seorang jamaah tabligh yang terkena padahal beliau taat kepada perintah Allah, mengajak shalat, berdoa, menangisi agar saudaranya ketika ia wafat tanpa hisab, membaca alquran, mengajak orang terbebas dari api neraka, jangan sampai kemudian seakan-akan kejadian ini menjadi aib, karena hal itu sudah tercatat semuanya di lauful mahfudz,” jelas Helmi.

Terkait pemasangan garis polisi di masjid At-Taqwa, Helmi mewakili pihak pemkot dapat memahami semua itu. Itu semua merupakan SOP dalam menangkal Covid-19, pihak pemkot telah mendata orang yang berada di dalam masjid guna memberikan makan, memberikan pelayanan medis terkait kejadian tadi pagi.

“Untuk itu Pemkot akan terus berjuang dengan segala upaya dan daya dengan ketentuan SOP yang berlaku dan masyarakat harus memahaminya. Selain itu, pemkot juga telah menyiapkan lahan penguburan yang jauh dari masyarakat dan penguburan harus membekali APD seperti yang diarahkan oleh pemerintah pusat,” kata Helmi.

Sementara itu, Direktur RSHD Kota Bengkulu dr.Lista Cerlyviera membenarkan hasil rapid test yang dilakukan kepada Walikota dinyatakan negatif dari virus Covid-19.

“Kita dari pihak rumah sakit mengunakan rapid test untuk pemeriksaan ini, setelah menunggu 4 jam hasil tersebut dinyatakan negatif, hasil ini menyatakan bahwa beliau tidak ada kontak langsung dengan korban. Berita yang simpang siur membuat Walikota Helmi melakukan tes ini, kita tes darah asli bersama darah serum hasil dua-duanya menunjukan negatif. Untuk memastikan itu kembali setelah pemeriksaan hari ini 7-10 hari kedepan kita akan melakukan pemeriksaan kembali,” jelas Lista.

(Mc)


Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *