oleh

Didukung PDIP, Dadang Bersiap ke Kursi Gubernur Bengkulu

ReferensiPublik.com –  Mantan Anggota DPR RI dari PDIP Dadang Mishal saat ini sedang menyiapkan diri di bursa pilkada gubernur. Sebagai buktinya, Dadang telah mengambil formulir pendaftaran bakal calon gubernur ke beberapa partai politik di Bengkulu. “Ke PDIP, Golkar dan beberapa partai politik lainnya, ini merupakan persiapan untuk ke kursi gubernur,” ucap Deden Abdul Hakim, tim sukses Dadang Mishal.

Deden menambahkan, sosok Dadang memang merupakan kader PDIP yang dipercaya untuk mewarnai pilkada di Bengkulu.

“Beliau ini kan sudah senior di PDIP, selain itu beliau juga terus aktif dalam pergerakan di PDIP dalam berbagai kontestasi politik. Selama ini Pak Dadang ikut membantu membesarkan PDIP di Bengkulu, dan seperti kita ketahui, PDIP menjadi pemenang pemilu 2019 di Bengkulu,” imbuh Deden.

Dadang dianggap memiliki kapasitas untuk menjadi Gubernur Bengkulu. Selain sudah berpengalaman di politik, Dadang juga dianggap memiliki kedekatan dengan pemerintah pusat. Hal itu sebagai bagian dari potensi dari diri Dadang yang akan bermanfaat bagi Bengkulu kedepan jika dia menjadi gubernur.

“Jika berkaca pada perolehan kursi, yakni 7 kursi di DPRD Provinsi Bengkulu, tentu PDIP punya peluang kuat untuk memenangi pilkada di Bengkulu nantinya, dan tentu kita tetap akan melakukan koalisi politik,” jelas Deden.

Sementara itu, Ketua DPD PDIP Provinsi Bengkulu Elfa Hartati Murman mengatakan, sosok Dadang selain sebagai suaminya, juga memiliki potensi untuk maju di pilkada gubernur.

“Nama Pak Dadang kita dorong ke pilgub 2020, keputusan ini memang belum resmi, sebab siapa yang bakal diusung PDIP tetap menjadi kewenangan pusat, namun aspirasi dari bawah, Pak Dadang direkomendasikan untuk maju,” kata Elfa Hartati Murman yang juga Anggota DPR RI dapil Bengkulu ini.

Dadang Mishal sendiri saat dikonfirmasi wartawan mengaku selalu siap jika partai memberikan tugas kepada dia. “Sebagai kader partai, tentu jika partai memberikan kepercayaan kepada saya, saya akan selalu siap, terkait pilkada gubernur ini, memang saya didorong oleh arus bawah juga oleh pusat untuk maju, namun keputusan finalnya nanti DPP PDIP yang memutuskan,” jelas Dadang kepada wartawan, Jumat (11/10/2019).

Dadang sendiri merupakan politisi senior di PDIP yang menjadi Anggota DPR RI dapil Bengkulu pada periode yakni 1999-2004. Setelah sukses menjadi Anggota DPR RI, Dadang memperjuangkan istrinya Elva Hartati untuk duduk di senayan pada periode 2004-2009. Kemudian pada periode 2014-2018, Elva Hartati duduk kembali di DPR RI untuk periode kedua.

Rupanya, keberuntungan tetap berpihak pada Elva Hartati, pemilu 2019, Elva Hartati kembali terpilih untuk DPR RI dapil Bengkulu periode 2019-2024.

Kesuksesan Elva Hartati tak terlepas dari sentuhan tangan dingin Dadang dalam mengemas strategi politik.

“Ya tentu peran Bapak (Dadang Mishal) sangat besar dalam mendukung kemenangan Ibu Elva Hartati, beliau sangat memiliki naluri kuat dan kepekaan tinggi dalam politik, mungkin itulah yang membuat kemenangan Ibu Elva tetap bertahan, ini kan luar biasa, bisa tiga periode, artinya ditambah Pak Dadang, PDIP sukses empat periode,” kata Agus, salah satu relawan yang ikut mensukseskan Elva Hartati di pemilu 2019 lalu.

Dengan kekuatan politik PDIP di Provinsi Bengkulu, nama Dadang tentu menjadi perhitungan tersendiri bagi bakal calon gubernur yang akan berkompetisi di pilkada serentak 2020 nanti.

“Kami mendorong Pak Dadang agar mau maju ke kursi gubernur, beliau saya yakin mampu membawa perubahan besar bagi Bengkulu nantinya, selain punya jaringan kuat di pusat, Pak Dadang juga memiliki kemampuan memimpin Bengkulu, dan tentu kami yakin akan menang,” imbuh Agus.

Dadang sendiri mengaku mendapat dukungan dari internal PDIP dan jejaring diluar partai. “Iya benar ada dorongan dari bawah agar saya maju di pilkada gubernur nanti, saya mengucapkan terimakasih atas dorongan dan dukungan ini, namun untuk pastinya, tentu saya harus musyawarah keluarga terlebih dahulu, juga meminta restu kepada petinggi partai dan para sesepuh dan tokoh masyarakat di Bengkulu,” ujar Dadang yang juga menjadi salah satu tim transformasi alih status IAIN Bengkulu menjadi UIN Bengkulu ini.

Ditanya lebih jauh soal prospek Provinsi Bengkulu, Dadang menyampaikan bahwa Bengkulu memiliki potensi yang khas dan khusus. “Tanpa saya jadi Gubernur Bengkulu juga saya akan tetap membantu pembangunan di Bengkulu,” ujarnya.

Dijelaskan Dadang, potensi khas Bengkulu seperti yang sering digaungkan oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu saat ini, yaitu potensi khas tentang kesejarahan. “Sejarah menjadi kekuatan untuk membangun Bengkulu, tanpa sejarah, kita tidak punya pijakan untuk menjadi spirit kemajuan, Bengkulu seperti kita ketahui memiliki sejarah untuk NKRI, Ibu Fatmawati salah satunya yang menjahit bendera pusaka merah putih, Ibu Fatmawati juga Ibu Negara RI pertama, dengan kekuatan sejarah itu akan menjadi spirit kemajuan bagi Bengkulu dengan menjadikanya icon untuk membangun jejaring ke pusat, dan itu sangat layak untuk dijual tanda kutip ya, sejarah ini begitu besar pengaruhnya bagi bangsa ini, oleh karena itu, kita sebagai penerus di Bengkulu harus selalu menggaungkan nilai-nilai sejarah itu,” beber Dadang.

Potensi sejarah Bengkulu menurut Dadang tidak hanya melekat pada sosok Fatmawati saja, namun juga pada Presiden RI pertama Ir Soekarno. Seperti diketahui, Ir Soekarno pernah diasingkan di Bengkulu semasa penjahahan. “Tentu itu bukan hal yang kebetulan, melainkan ada campur tangan Tuhan dan pasti ada nilai-nilai yang terkandung didalam fase-fase ketika Bung Karno diasingkan di Bengkulu, mengapa di Bengkulu dan tidak didaerah lain Soekarno diasingkan dan mempersunting wanita yang bakal menjadi Ibu Negara RI pertama, karena Bengkulu ini memiki kekhasan tersendiri,” jelasnya.

Dadang melanjutkan bagaimana Bengkulu ini selain memiliki kekhasan, juga memiliki kekhususan. “Ya jelas, selain ada yang khas dengan Bengkulu, tentu ada yang khusus, kekhususan ini jika dikelola dengan baik, maka akan menjadi tidak sekedar simbol kebanggaan, namun simbol ekonomi dan kemakmuran bagi masyarakat Bengkulu. Tidak zaman lagi kita berbangga dengan jargon-jargon yang mempesona namun tidak memiliki nilai ekonomi dan kemakmuan bagi rakyatnya, jargon-jargon itu harus dibumikan menjadi bentuk ekonomi yang mensejahterakan rakyat. Kita ambil contoh kecil saja, sebutlah Pantai Panjang yang memiliki hamparan pasir  memanjang, ini potensi khusus yang hanya ada di Bengkulu, masalahnya ini hanya menjadi icon kebanggaan dan belum menjadi icon ekonomi dan kesejahteraan, sangat mungkin Pantai Panjang ini menjadi icon ekonomi dan kesejahteraan, menuju itu tentu tidak hanya dengan promosi-promosi saja, namun harus dikonsep matang dan berani. Sebab, Pantai Panjang memiliki nilai manfaat yang juga jangka panjang jika dikelola dengan baik dan berorientasi kesejahteraan. Saatnya mindset diubah, kepariwisataan yang bernilai ekonomi dan kesejahteraan, masyarakat kita ini butuh hiburan tapi juga butuh kesejahteraan,” jelas Dadang.

Potensi khusus lainnya di Bengkulu menurut Dadang adalah pertanian dan perkebunan. Bengkulu memiliki hamparan luas kebun sawit dan karet juga kopi dan lainnya. “Pemerintah sudah mulai menata sektor pertanian dan perkebunan, ini harus terus dilanjutkan dan didukung siapapun gubernur selanjutnya, agar pembangunan Bengkulu berkesinambungan. Sektor lain yang harus diperhatikan adalah sektor pertambangan. Bengkulu memiliki banyak perusahaan tambang beroperasi, harus dijelaskan nilai manfaat apa bagi masyarakat, tambang harus dievaluasi dan ditata agar menjadi bagian dari pembangunan Bengkulu, ini semua harus dikomunikasikan dengan baik semua elemen, eksekutif dan legislatif tidak boleh jalan sendiri-sendiri, mereka adalah satu kesatuan pemerintah dan harus bertanggung jawab terhadap out put pembangunan di Bengkulu ini,” urainya.

Dadang juga tidak memungkiri bahwa pembangunan di Bengkulu harus dibarengi dengan infrastruktur yang memadai. “Aksesibilitas itu penting agar tidak ada hambatan, itu salah satu syarat mewujudkan Bengkulu yang memiliki icon ekonomi dan kesejahteraan, icon itu harus bernilai manfaat nyata bagi masyarakat, bukan jargon yang membius dan membuat orang ternina bobokan,” ungkapnya.



Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *