oleh

Dalam Waktu Dekat JIMM Bengkulu Akan Temui Mendagri Terkait Pelantikan Carataker Walikota Bengkulu

Heru Saputra : Baru Beberapa Hari Menjadi Penjabat Walikota, Kasda Pemkot Dipindahkan

BENGKULU,RP-  Jaringan Intelektual Manifesto Muda (JIMM) Provinsi Bengkulu akan menemui Menteri Dalam Negeri( Mendagri) di Jakarta, terkait masalah penempatan Carataker Walikota Bengkulu, Budiman Isamaun yang telah dilantik oleh PLt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah di Balai Raya belum lama ini.

Menurut Ketua JIMM Bengkulu, Heru Saputra, penempatan Penjabat Walikota Bengkulu seharusnya orang yang memiliki bidang keilmuan memimpin birokrasi seperti alumni IPDN, bukan malah dari bidang pendidikan atau guru.

“ Karena semua orang tahu, Budiman Ismaun latar belakangnya seorang guru. Apa tidak ada pejabat lain yang layak dan punya kompetensi untuk menduduki jabatan Penjabat Walikota Bengkulu,” kata Heru Saputra di redaksi Referensipublik, Rabu (31/1).

Dikatakan Heru, Budiman Ismaun sebelumnya menjabat Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Bengkulu, dan sempat dinonjobkan oleh Gubernur Bengkulu non-aktif Ridwan Mukti ketika itu.

Tidak lama setelah Wagub Bengkulu Rohidin Mersyah ditetapkan menjadi PLt Gubernur Bengkulu, Budiman Ismaun dilantik oleh Rohidin Mersyah sebagai Kepala Dinas Pendidikan Nasional Provinsi Bengkulu. Kurang lebih seminggu menjabat Kadis Diknas Provinsi Bengkulu, Budiman Ismaun dilantik oleh Rohidin Mersyah sebagai Penjabat Walikota Bengkulu. Bearti Budiman merangkap dua jabatan sekaligus yang dipandang sangat strategis.

Ditegaskan Heru, penempatan Budiman Ismaun menjadi Penjabat walikota menjadi pertanyaan besar, dan seolah-olah dipaksakan. “ Pelantikan Budiman Ismaun tersebut diduga ada unsur KKN,” katanya.

Apalagi, lanjut Heru, baru beberapa hari menjabat sebagai Penjabat Walikota Bengkulu, Budiman Ismau akan memindahkan rekening Kas daerah Pemkot Bengkulu ke Bank Bengkulu, yang sebelumnya kas Pemkot Bengkulu di Bank Mandiri Syahriah. “ Pemindahan rekening Kasda Pemkot Bengkulu itu menimbulkan pertanyaan dan kecurigaan publik, kenapa kasda Pemkot dipindahkan ke Bank Bengkulu,” tegas Heru.

Ada yang menganggap pemindahan Kasda Pemkot Bengkulu itu ada agenda politis, sebab bertentangan dengan kebijakan Walikota Helmi Hasan sebelumnya yang meninginkan pengelolaan keuangan Pemkot Bengkulu terbebas dari ribah. Seperti yang dilansir intersisinews.com, menurut Penjabat Walikota Budiman Ismaun, pemindahan kasda Pemkot Bengkulu lebih manfaatnya daripada Kasda Pemkot ditempatkan di Bank Mandiri Syariah.

“ Kalau masalah pro dan kontra itu hal biasa. Kita melihat mana yang lebih banyak manfaatnya bagi masyarakat Bengkulu. Sehingga kita ambil kebijakan karena Bank Bengkulu jaringannya sudah luas, serta pelayanannya sudah bagus serta manfaatnya bagi pembangunan Bengkulu. Sehingga wajarlah orang menabung di Bank Bengkulu. Sedangkan yang kontra silahkan saja,” tegas Budiman Ismaun pada tanggapannya di media online tersebut.

Menurut Budiman Ismaun, pemindahan Kasda ke Bank Bengkulu sudah dkonsultasikan dengan OJK dan Bank Indonesia yang mendukung program tersebut. “ Program pemindahan Kasda tetap berlanjut, kita sudah ketemu OJK dan Bank Indonesia. Mereka mendukung tentang pemindahan Kasda di Bank Bengkulu,” tegas Budiman Ismaun.

Terkait hal tersebut mendapat tanggapan dari pengamat hukum Bengkulu Drs. Jhon Kanedi, SH,M.Hum . Menurut dia, pemindahan rekening itu ada muatan politis. “ Tapi, memang selayaknya rekening Pemkot Bengkulu disimpan di  Bank Bengkulu, karena Bank Bengkulu itu kan milik pemda Bengkulu, mulai dari gubernur, bupati dan walikota sebagai pemilik saham.

Dipindahkannya Kasda Pemkot Bengkulu ke Bank Bengkulu itu tidak ada yang dilanggar oleh Penjabat Walikota,” tegas Jhon Kanedi, Rabu(31/1). (red)



Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *