oleh

Bagi 10 Juta Bendera Merah Putih, Helmi Hasan Maknai Semangat Kesatuan dan Persatuan NKRI

ReferensiPublik.com, Kota Bengkulu – Semangat 45 ditunjukkan Walikota Bengkulu Helmi Hasan dan Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi ketika berbicara soal Peringatan Ulang Tahun ke-77 Republik Indonesia.

Pasalnya, Kota Bengkulu ini terkenal sebagai kota kelahiran sang saka merah putih, yang mana Fatmawati istri dari Presiden Indonesia pertama Soekarno merupakan sosok penjahit bendera sang saka merah putih.

Hal ini juga yang dikatakan Helmi Hasan saat pembagian 10 juta bendera merah putih dalam menyemarakkan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia di alun-alun Berendo, Senin (15/8/2022).

Gerakan pembagian 10 juta bendera merah putih ini merupakan tindaklanjut instruksi presiden melalui surat Menteri Dalam Negeri Rl Nomor 003.14397SJ.  Gerakan ini juga sebagai ajang sosialisasi kepada pelajar, mahasiswa, ormas, partai politik, dan masyarakat untuk menumbuhkan rasa nasionalisme. patriotisme, dan cinta tanah air.

“Kota Bengkulu ini tempat lahirnya sang saka merah putih. Karena bu Fatmawati, putri Bengkulu yang menjahit sang saka merah putih dengan tangannya. Maka harusnya kalau ingat merah putih tentunya ingat Kota Bengkulu,” terang Helmi.

Memaknai merah putih, Helmi menegaskan bahwa pemersatu bangsa bukanlah dari bahasa saja, melainkan dari semangat kesatuan dan persatuan.

“Pemersatu bangsa bukan hanya bahasa, kalau misal satu kabupaten tidak bisa bahasa Indonesia tidak bisa kabupaten itu dikatakan tidak NKRI. Tetapi ada manusia di Kabupaten, suatu kampung tidak mau hormat dengan merah putih sudah dipastikan tidak NKRI. Begitu kuat ikatan merah putih di tengah keberagaman bahasa, agama, suku dan sebagainya bisa lebur dengan merah putih,” tegasnya.

Maka dari itu, untuk pemersatu bangsa, Pemkot Bengkulu meneruskan gerakan pembagian 10 juta bendera putih dan juga sebagai langkah mempererat kesatuan dan persatuan bangsa.

“Membagikan 10juta bendera merah putih bagi anak bangsa betul-betul bisa merekatkan kesatuan dan persatuan kita. Karena begitu banyak ombak besar yang akan kita hadapi, seperti ombak pandemi covid, ombak perubahan iklim dan lainnya yang telah banyak menenggelamkan negara besar ketika itu. Maka itu, untuk jadi negara besar dan kuat bukan soal kaya, modal kita menjadi negara besar sampai akhir cerita ialah kesatuan dan persatuan,” ujarnya

Terakhir, Helmi menjelaskan, pembagian 10 juta bendera merah putih bukan hanya ceremonial saja, melainkan di gelorakan ke seluruh lapisan masyarakat.

“Camat dan Lurah akan membagikan merah putih dimana berada, entah itu ke tetangga, kepada penge dara roda dua dan empat dan lainnya. Sehingga tak ada sudut kota, rumah tak dikibarkan bendera merah putih. Jadi ini nanti bukan sekedar pengibaran saja, melainkan kesatuan dan persatuan kita harus terawat dan terjaga untuk keberlangsungan bangsa. Merdeka, merdeka, merdeka !!! ,” tutupnya.

(Mc)



Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *