oleh

16 Pekerja Proyek Pembangunan Rumah Sakit Jalur 2 Kepahiang Belum Terima Upah

KEPAHIANG,RP16 Pekerja Warga Desa Tanjung Alam dan Warga Meranti Jaya Kecamatan Ujan Mas Kabupaten Kepahiang tak mendapatkan haknya berupa gaji atas pekerjaan proyek pembangunan Rumah Sakit jalur 2 yang terletak di Kecamatan Merigi Kabupaten Kepahiang  salah pekerja Haris mengungkapkan kekecewaannya jika dirinya baru akan menerima haknya jika bersedia melanjutkan pekerjaan selama 1 bulan kedepan sedangkan pekerjaan yang telah dilaksanakan
Selama 1 bulan lalu belum juga dibayar

“ mestinya kami menerima gaji sekitar Rp1.200.000 per orang dan dijanjikan akan dibayar pada senin ini namun hingga kini kami Cuma diberikan janji dan terakhir syaratnya akan dibayar jika bersedia memperpanjang kerja di lokasi tersebut” Ujar Haris.

Lanjut haris pada hari sabtu(2/12/2017) sebelumnya bersama rekan-rekannya telah merencanakan untuk menghancurkan bangunan proyek yang telah di kerjakannya lantaran kesal atas janji-janji namun upaya tersebut gagal lantaran mandor Atas nama Sigit memberi tenggat waktu hingga senin sehingga mengurungkan niatnya untuk melakukan upaya tersebut. “ awalnya sabtu kami dijanjikan itu, dan sore sabtu kami dan rekan-rekan sudah bawak peralatan berupa godam untuk menghancurkan bangunan yang telah kami kerjakan sebagai upaya protes namun batal lantaran dijanjikan lagi oleh pak sigit selaku mandor dan sekarang dibohongi lagi” Ujar Haris.

Haris memaparkan jika 16 rekannya berasal dari kabupaten kepahiang sedangkan sebanyak 10 orang pekerja yang berasal dari provinsi lampung juga mengalami hal yang serupa.

“ pekerja dan mandor kebanyakan dari Luar sumatra yaitu Kabupaten Suka Bumi , dan senasib dengan kami juga ada dari lampung sebanyak 10 orang dan 1 orangnya sebagai koordinator masih menunggu di kepahiang dan kami berencana dalam waktu dekat akan menemui dewan(DPRD) untuk mengadu kan hal ini” Papar Haris

Untuk mendapat kan informasi lebih lanjut awak media menuju lokasi pembangunan pekerjaan yang terletak di kelurahan durian depan jalur dua kecamatan merigi

Namun dari penjelasan salah satu pekerja Maman mengenai keberadaan sigit  ia mengatakan kepada awak media.

“wah pak Sigit sudah tidak kelihatan lagi beberapa hari ini dan kita belum tahu keberadaan beliau.”ujar nya

Terpisah ketua konfedersi serikat pekerja seluruh indonesia (KSPSI) Edwar samsi kabupaten Kepahiang saat di hubungi via handphone menyampai kan.

“Gaji mereka harus di bayar karena itu hak mereka sebagai pekerja  walaupun mandor nya sudah tidak di sana,kan perusahaan tersebut masih ada.”

Diketahui pembangunan Rumah sakit tersebut menelan anggaran sebesar Rp 9.857.570.000, yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dengan no kontrak 16/P2SPRS/RSUD/2017 dan waktu pelaksanaan 150 hari kalender.(mf)



Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *