oleh

PT Angkasa Pura II Catat Puncak Arus balik Lebaran 2019 Bandara Internasional 666 Penerbangan Tanpa Cancel

ReferensiPublik.com >> PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, mencatat puncak arus balik Lebaran 2019 diprediksi terjadi pada Minggu (9/6). Hingga pukul 15.00 Wib sudah ada 666 penerbangan tanpa pembatalan (cancel).

Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin saat meninjau Posko Terpadu Mudik Lebaran 2019, di Bandara Soetta, Minggu (9/6) mengungkapkan dari 666 penerbangan tanpa cancel dan hanggar itu terdiri dari 384 penerbangan keberangkatan dan 282 kedatangan.

“Total ada 28 penerbangan rata-rata per jam dan sebanyak 528 merupakan penerbangan domestik dan 138 penerbangan internasional, ini diprediksi akan terus bertambah dibandingkan Sabtu (8/6) kemaren,” kata Awaluddin.

Menurut Awaluddin pada Sabtu (8/6) hingga pukul 15.00 Wib tercatat hanya ada 659 penerbangan yang terdiri dari 511 penerbangan domestik dan sisanya internasional. Dengan 380 penerbangan keberangkatan dan 279 kedatangan.

Mengenai On Time Performance (OTP) rata-rata, Awaluddin menyatakan sudah mencapai 69.67 persen yang terbagi dalam beberapa kategori, yaitu pada Minggu (9/6) ada total 202 penerbangan delay dan 464 penerbangan on time.

“Rinciannya ada yang 90 penerbangan delay selama 15 menit, 57 penerbangan delay 16-30 menit, 37 penerbangan delay 31-60 menit, 8 penerbangan delay 61-90 menit, 5 penerbangan delay 91-120 menit, dan 5 penerbangan delay lebih dari 120 menit,” tutur Awaluddin.

Awaluddin juga menuturkan, dari pantauan Posko Terpadu, puncak arus balik mudik lebaran sudah terjadi sejak Sabtu (8/6) dan diprediksi terus meningkat hingga Minggu (9/6).

Sejak arus mudik lebaran hingga arus balik, Awaluddin mengakui pihaknya PT AP II terus berusaha semaksimal mungkin memberikan pelayanan prima, diantaranya dengan menyiapkan berbagai fasilitas penunjang untuk seluruh pengguna jasa bandara.

Pihaknya juga memastikan terimplementasinya Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ditingkatkan pada seluruh stakeholder bandara, pemastian kapasitas dan infrastruktur dari keseluruhan yang dapat mendukung operasi fasilitas, dan yang terakhir kesiapan human capital dalam mengelola fasilitas dan infrastruktur berbasis digital.

(Ip)



Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *