MAHASISWA dan calon mahasiswa di Tanah Air masih memfavoritkan Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi. Alasannya, lapangan pekerjaan lulusan prodi itu terbuka luas, tidak terbatas di bidang komunikasi tetapi juga bidang usaha dan industri lainnya.
“Saya optimistis saat ini Prodi Ilmu Komunikasi masih favorit dan naik daun. Pengalaman saya terjun ke kampus PTN dan PTS menunjukkan hal tersebut,” ungkap Ketua Umum Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (Aspikom), Heri Budianto, pada diskusi yang digelar di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara (Fikom-Untar) Jakarta, kemarin. Acara tersebut sekaligus syukuran Fikom Untar yang meraih akreditasi A Prodi S-1 Ilmu Komunikasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).
Ia mencontohkan berdasarkan data Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2017 terdapat 10 program studi yang paling diminati peserta calon mahasiswa baru dalam seleksi tersebut, yakni manajemen, akuntansi, ilmu hukum, pendidikan dokter, teknik sipil, ilmu komunikasi,teknik informatika, psikologi, farmasi, dan agrobisnis. Ia melanjutkan merujuk data BAN PT 2017 Prodi Ilmu Komunikasi yang meraih akreditasi A saat ini terdapat 42 kampus termasuk Fikom Untar. Yang terbanyak di Pulau Jawa terdapat 39 kampus, Sumatra 2 kampus, dan 1 kampus di Sulawesi.
Ia pun menyarankan agar setiap kampus yang memiliki Prodi Ilmu Komunikasi membuat maping dan menyusun keunggulannya masing masing. Ia mencontohkan Universitas Mercu Buana unggul dalam bidang broadcasting dan Untar dalam bidang public relations.
Senada, Ketua Umum ISKI Dadang Rahmat Hidayat berpendapat prospek lulusan komunikasi multiarea. “Akan tetapi, pada kenyataanya banyak bidang kerja komunikasi diisi oleh orang nonkomunikasi sebaliknya sarjana komunikasi banyak bekerja di bidang lain.”
Sementara itu, Dekan Fikom Untar Riris Loisa, mengemukakan tahun lalu animo masuk Fikom Untar mencapai 1.250 pendatar, yang diterima 350 orang. (MI)
Komentar