oleh

Pergaulan Bebas Merajalela, 12 Siswi SMP Hamil

BENGKULU. RP – Miris!!! noda hitam kembali mencoreng dunia pendidikan. Kali ini bau busuk pergaulan bebas terendus dibalik seragam putih biru. 12 siswi asal kabupaten Lampung ditemukan hamil di satu sekolah. Hal ini bisa dipastikan, aktivitas perzinahan remaja yang tidak sampai hamil, jumlahnya lebih fantastis.

Tak kalah mencengangkan, kondom dan alat tes kehamilan menjadi ‘jajanan’ yang laku keras di apotik sekitar sekolah dan kampus. Tak tanggung-tanggung, 100 kondom laris terjual dalam sebulan. Temuan fakta tersebut diungkap oleh Direktur Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Lampung, Dwi Hafsah Handayani.

Dalam waktu yang hampir bersamaan, terciduk komunitas seks bebas. Lagi-lagi di kalangan putih biru. Komisi Perlindungan Anak Daerah Kabupaten Bekasi mendapatkan temuan terkait tindak asusila melalui grup aplikasi mengobrol, whatsapp (WA). Ironisnya, grup tersebut berisikan para siswa di satu sekolah menengah pertama di Cikarang Selatan. Selain tindak asusila, di grup yang berisikan 24 siswa dan siswi itu, para anggota saling berbagi video porno. Dari video tersebut, para anggota saling mengajak untuk berhubungan badan.

“Ditemukan ada 42 video porno di grup WA itu. Kemudian ada ajakan mesum. Ajakan itu dikuatkan saat sang guru menelusuri lebih jauh dan ditemukan ada obrolan pribadi via WA yang mengajak berbuat mesum, siswa dan siswa yang masih satu sekolah,” ucap Rozak, Komisioner KPAD Kabupaten Bekasi Direktur Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Lampung Dwi Hafsah Handayani mengungkapkan temuan mengejutkan terkait sebuah SMP di Lampung.

Tribun-Video.com melansir TribunLampung.co.id, Selasa (2/10/2018), Hafsah mengatakan ada kejadian di mana satu SMP di Lampung ada 12 siswinya yang hamil Siswi tersebut terdiri dari kelas VII, VIII, IX.

“Sekolah bilang bersih. Tapi, cek di guru BK ternyata ada muridnya yang hamil,” katanya dikutip dari TribunLampung.co.id.

Selain itu, Hafsah menyampaikan, dirinya pernah melakukan survei ke apotek di sekitar kampus dan daerah kos-kosan.

(Net)



Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *