oleh

Pendidikan Pemakai Di Perpustakaan Perguruan Tinggi

 

Oleh:

Susialia Fitriani, S.Sos

Pendahuluan

Tak dapat dipungkiri kegiatan perpustakaan terdiri dari pengadaan informasi, pengolahan, penyimpanan, temu balik, penyebaran dan pendayagunaan informasi. Kegiatan temu balik melibatkan unsur pemakai dari berbagai kalangan demikian pula dengan penyebaran dan pendayagunaan informasi. Dalam penelusuran, pemakai harus belajar bagaimana cara menelusur informasi, karena tidak semua pemakai memahami bagaimana teknik penelusuran, jasa apa saja yang disediakan oleh perpustakaan, dan bagaimana memperoleh informasi dengan mudah, cepat, dan tepat.

Pemakai  tidak tahu letak koleksi, bagai mana cara menggunakannya, dan layanan-layanan apa yang tersedia diperpustakannya. Bahkan, pernah penulis jumpai, seorang mahasiswa yang tampaknya angkatan lama belum tahu apa itu katalog. Melihat kenyataaan yang demikian menyedihkan, mereka harus diberi arahan, diberikan petunjuk tentang bagaimana memanfaatkan berbagai fasilitas yang ada di perpustakaan. Mereka harus diajarkan bagaimana menggunakan alat-alat itu untuk mengakses informasi, bagaimana memanfatkan layanan yang disediakan oleh perpustakaan, diajarkan pula di mana mereka bisa menanyakan apabila mereka menemui kesulitan atau mereka tidak menemukan koleksi yang diinginkan sedangkan perpustakaan tidak memilikinya. Adalah juga tanggungjawab pustakawan untuk memberikan mereka ketrampilan menggunakan sumber-sumber informasi, termasuk jurnal, indeks, abstracts, dsb. dan alat-alat elektronik; dan membuat mereka “comfortable” terhadap sumber-sumber informasi dan teknologi tersebut, sehingga di masa mendatang mereka dapat memanfaatkan perpustakaan dengan mudah, cepat dan percaya diri. Disinilah misi perpustakaan  untuk turut mensukseskan tujuan pendidikan nasional.

Agar kegiatan perpustakaan berjalan sesuai visi dan misi, maka perpustakaan harus memiliki sistem yang tepat.  Sistem, mekanisme, prosedur, metode dan tata cara lainnya yang dipergunakan di perpustakaan harus baku (standar). Perpustakaan sebagai suatu pusat informasi, tidak dapat berjalan baik, manakala tidak diselenggarakan dengan suatu sistem kerja, yang tersusun dan terpola dengan baik.  Begitu juga dengan layanan perpustakaan. Layanan perpustakaan diarahkan untuk mampu memenuhi kebutuhan pengguna perpustakaan, sehingga pengguna mendapatkan kepuasaan. Kalau dahulu, pendidikan pemakai perpustakaan terfokus pada hal-hal teknis, sekarang lebih berorientasi pada pemakai. Dari perubahan tersebut, maka sangat dibutuhkan pendidikan pemakai (user education). Harapan dari kegiatan pendidikan pemakai agar pemakai memahami bagaimana memanfaatkan  dan menggunakan jasa perpustakaan. Pihak perpustakaanpun juga akan dapat mengetahui bagaimana perilaku pemakai mencari informasi, apa yang pemakai butuhkan, kesulitan apa yang ditemui, mengetahui minat pemakai dan sebagainya.

 

Pembahasan

Pendidikan pemakai dalam bahasa inggris dikenal sebagai user education yang kadang disebut pula user instruction berarti pendidikan untuk para pemakai, khususnya pemakai jasa pepustakaan. Dalam kamus istilah perpustakaan user education berarti pendidikan pemakai, untuk lebih memperlancar pencarian informasi, perlu diberikan pendidikan kepada pemakai jasa perpustakaan, misalnya melalui cara menggunakan computer, penggunaan literature sekunder. Pendidikan pemakai biasanya dikenal orang dengan bimbingan pemakai dan ada juga orang yang menyebutnya orientasi pemakai yang artinya bimbingan pemakai perpustakaan yang sifatnya hanya sekilas dan sekedar orientasi/pengenalan. Pendidikan pemakai merupakan tugas yang menarik karena memberikan kesempatan pada pustakawan untuk menunjukkan berbagai pengalamannya serta membuka lebar daya perpustakaan. Pendidikan pemakai adalah suatu proses dimana pemakai perpustakaan untuk pertama kali diberi pemahaman dan pengertian sumber-sumber perpustakaan, termasuk pelayanan dan sumber-sumber informasi yang saling terkait, bagaimana menggunakan sumber-sumber tersebut, bagaimana pelayanannya dan di mana sumbernya.

Tujuan pendidikan pemakai perpustakaan bertujuan untuk mengenalkan pemakai akan keberadaan perpustakaan dan layanan apa saja yang tersedia di perpustakaan juga memungkinkan pengguna mempelajari secara umum bagaimana menggunakan perpustakaan, jam buka, letak koleksi tertentu dan cara meminjam koleksi perpustakaan. Ratnaningsih (1994) memberikan tujuan orientasi perpustakaan yaitu :

  1. Mengetahui fasilitas yang tersedia di perpustakaan
  2. Mengetahui kewajiban yang harus dipenuhi 3. Mengetahui tata letak gedung, ruang koleksi serta layanan yang tersedia.
  3. Mengerti tata cara menggunakan catalog, computer dan media teknologi lain.
  4. Mampu memanfaatkan perpustakaan secara maksimal dengan efektif dan efisien.
  5. Mampu menemukan koleksi yang dibutuhkan dengan cepat dan tepat.
  6. Dapat menggunakan sumber-sumber penelusuran referensi, baik secara tradisional maupun media elektronik yang ada.
  7. Termotivasi senang belajar di perpustakaan. Instruksi perpustakaan bertujuan agar para pemakai dapat memperoleh informasi yang diperlukan dengan tujuan tertentu dengan menggunakan semua sumber daya dan bahan yang tersedia di perpustakaan. Instruksi perpustakaan berkaitan dengan temu kembali informasi.

Ada beberapa tingkatan dalam pelaksanaan pendidikan pemakai, yaitu:

  1. Tingkatan Orientasi
  2. Pendidikan pemakai pada tingkatan tertentu
  3. Pendidikan pemakai pada tingkatan pasca sarjana
  4. Pendidikan pemakai melalui homepage.

Adapun materi yang diberikan dalam pendidikan pemakai antara lain: Sistem layanan, Sistem keanggotaan, Sistem pengolahan,  Peraturan dan tata tertib perpustakaan, Akses informasi/temu balik, Sarana temu kembali informasi. Pendidikan pemakai bukan mengajari tentang penguasaan materi informasi yang terkandung dalam kemasan informasi, tetapi dalam rangka memberikan pengantar tentang bagaimana menemukan sumber informasi dengan mudah dan cepat menurut sistem yang dipergunakan perpustakaan sebagai suatu standar pengolahan.

Kegiatan pendidikan pemakai dapat dilakukan secara informal dalam arti perpustakaan menyelenggarakan pendidikan pemakai disamping kulia reguler, dapat juga dimasukkan sebagai bagian dari kurikulum. Di beberapa perguruan tinggi, kegiatan pendidikan pemakai merupakan matakulia wajib, dapat berdiri sendiri sebagai sebuah mata kuliah dapat pula dijadikan satu dengan matakuliah metode penelitian. Dapat juga dilakukan secara rutin yang langsung dilakukan oleh perpustakaan misalnya pada saat penerimaan mahasiswa baru, kegiatan ini akan sangat tepat sekali untuk perpustakaan memberikan pendidikan pemakai kepada pemakai yang baru mengenal perpustakaan. Tak hanya itu pustakawan juga dapat melakukan kegiatan ini dengan sendirinya sesuai dengan permintaan para pamakai baik secara individu maupun kelompok.

 

Penutup

Tujuan utama diadakannya kegiatan pendidikan pengguna perpustakaan tidak lain adalah untuk memperkenalkan ke pemakai agar pemakai dapat mengetahui apa saja jenis layanan, tata tertib menggunakan serta memanfaatkan fasilitas perpustakaan dengan baik dan benar, agar pemakai dapat mencari informasi yang dibutuhkan secara efektif dan efisien.  Dan diharapkan kepada pemakai agar dapat memelihara dan bertanggung jawab atas keselamatan dan keawetan fasilitas dan informasi koleksi.



Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *