oleh

Masyarakat Suku Batak Ciptakan Aplikasi Motif Kain Khas Kekinian

ReferensiPublik.com – Digitalisasi motif kain khas masyarakat suku batak dengan aplikasi kekinian, akan mendorong minat masyarakat untuk senantiasa melestarikan kain ulos dalam kehidupanya sehari-hari.

Melalui aplikasi DiTenun, sekelompok peneliti muda dari kampus IT DEL di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara tengah mendorong perajin tenun untuk semangat melestarikan motif-motif kain ulos kuno warisan nenek moyang yang terancam punah.

“Adanya aplikasi ini bisa mendorong penenun-penenun muda untuk merevitalisasi tenun daerahnya,” ujar Peneliti Bidang Pengembangan Pemasaran Aplikasi DiTenun Ricardo Situmeyang kepada InfoPublik, Senin (19/8).

Menurutnya, dalam aplikasi ini telah tersimpanan ratusan motif kuno yang dimilii oleh masyarakat suku batak. Tujuannya, agar mampu diduplikasikan kembali oleh para penenun kain ulos diberbagai wilayah di tanah karo.

Digitalisasi motif-motif tenun yang terancam punah ini sangat penting untuk mempertahankan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam satu lembar kain ulos tersebut. Karena saat ini penenun muda jarang yang berminat untuk menghasilkan kain tenun dengan motif kuno.

Padahal, makna yang terkandung dalam satu buah kain ulos bermotif kuno sarat akan nilai-nilai kebudayaan adat suku batak. Bahkan tak jarang, makna yang terkandung dalam satu buah kain itu lebih dalam lagi yakni sebuah ujaran doa harapan bagi sanak saudara dalam kebudayaan batak.

“Tanpa adanya aplikasi ini tentunya para penenun bisa kehilangan motif tenun punah yang sarat akan makna dalam kebudayaan adat suku batak,” imbuhnya.

Saat ini pihaknya, kata Ricardo, tengah melakukan pelatihan penggunaan aplikasi dengan merangkul sekitar 15 penenun dari dua kabupaten sekitar kawasan pariwisata Danau Toba. Para penenun diberikan wawasan terkait dengan motif-motif kuno yang harus dilestarikan kembali.

“Kami saat ini tengah memberikan pelatihan penggunaan aplikasi kepada 15 orang penenun disekitar kawasan pariwisata Danau Toba unggulan Sumatera Utara,” katanya.

Sepak terjangnya dalam melestarikan motif diatas, ternyata tidak lepas dari peran serta pemerintah saat ini. Melalui dana yang bersumber dari Layanan Beasiswa dan Pendanaan Riset Indonesia (LPDP) Kementerian Keuangan tahun 2016 aplikasi ini dapat diciptakan.

Meskipun tidaklah mudah mendapatkan LPDP ini, karena harus melakukan serangkaian uji kelayakan, presentasi, dan lain sebagainya untuk mengucurkan dana diatas. “Sudah tiga tahun kami mendapatkan dana LPDP ini,” tuturnya.

Aplikasi ini bisa diunduh oleh semua pengguna ponsel pintar android melalui apilikasi playstore dan pengguna ponsel pintar dengan sistem IoS.



Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *