oleh

Mampukah Tiga Paslon Walikota, Mengalahkan Pasangan Incumbent ?

Masyarakat Harus Cerdas Dalam Menentukan Pilihan

BENGKULU,RP Mampuhkah tiga pasangan calon walikota dan wakil walikota Bengkulu mengalahkan pasangan incumbet pada pertarungan Pilwakot yang akan digelar pada bulan Juni 2018.

Dalam menghadapai pesta demokrasi memilih orang nomor satu di Kota Bengkulu ini, masyarakat Kota Bengkulu mengharapkan walikota terpilih nantinya sama seperti kememipinan Helmi Hasan dan Patriana Sosialinda sebelumnya. Karena, lima tahun memimpin Kota Bengkulu, Helmi Hasan telah banyak merealisasikan programnya meskipun belum sepenuhnya visi misinya terwujud.

Untuk diketahui tiga dari  empat pasangan Paslon yang siap bertarung, berasal dari pemerintahan Kota Bengkulu periode sebelumnya.  Hanya Paslon yang  berasal dari TNI, Mayor David-Bahksir dari jalur independen (perseorangan).

Sementara, Helmi Hasan sebelumnya Walikota dan wakil walikota Patriana Sosialinda, dan Erna Sari Dewi sebelumnya Ketua DPRD Kota. Sedangkan tiga Paslon ini bertarung lewat dukungan partai dan satu Paslon bertarung lewat jalur peseorangan (independen) David-Bahksir.

Dalam diskusi dibeberapa grup Medsos di Bengkulu terpantau ada tiga opsi pilihan masyarakat, pertama lanjutkan tugas incumbent periode kedua, kedua mencari pemimpin sipil yang baru dan, ketiga  mencari pemimpin baru di luar sipil.

Sampai saat ini pun masyarakat masih bingung dengan langkah-langkah politik yang dijalankan oleh mantan Walikota Helmi Hasan, sepertinya cuek dengan opini-opini miring yang diarahkan selama masa pemerintahannya.

Meski  telah menunjukkan pembangunan pro rakyat dengan membangun Rumah Sakit Daerah Kota Bengkulu dalam balutan program jemput sakit pulang sehat, serta program pembangunan jalan-jalan dalam kota termasuk jalan lingkungan dalam program 1000 jalan mulus .

Meski kedua program ini berdampak langsung bagi masyarakat Bengkulu, namun tidak semua harapan dan keinginan rakyat semuanya tidak bisa terpuaskan.

Masyarakat hanya menilai bahwa seakan-akan kegagalan program Samisake (satu miliar satu kelurahan) dan program 50 ribu lapangan kerja itu dianggap kegagalan total pemerintahan Helmi Hasan tanpa kaitan Patriana Sosialinda. Dan saat yang sama juga Erna Sari Dewi juga sedang menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Bengkulu.

Sedangkan tidak mungkin program tersebut berjalan dan gagal tanpa sepengetahuan Wakil Walikota (mantan) Patriana Sosialinda ataupun Ketua DPRD (mantan) Kota Bengkulu Erna Sari Dewi. Seharusnya program samisake itu didukung dan diawasi sama-sama oleh DPRD Kota.

Sementara terkait belum terealisasinya program 50 ribu lapangan kerja, menurut Pemuda Kota Bengkulu Sukman Hakim, tidak menghambat keinginan mantan Walikota Helmi Hasan memberdayakan masyarakat Kota Bengkulu bila terpilih kedua kali nantinya untuk merealisasikan lapangan kerja yang menjadi PR baginya.

“Terkait anggaran 50 ribu lapangan kerja sepertinya tidak terealisasi, namun dengan jalanya pembangunan RSUD Kota Bengkulu.

Saya pikir dengan terserapnya tenaga kerja di RSUD, itu sudah membuktikan bahwa ada perhatian mantan Walikota Helmi Hasan terkait penyerapan tenaga kerja,” jelas Sukman kepada referensipublik.com

Sukman menambahkan, jika  ingin sukses semua program dari kepemimpinan eksekutif harus mendapat dukungan semua pihak terutama dibidang Budgjet Anggaran kewenangan penuh dari legislatif.

Jadi, jika masyarakat menilai bahwa ada kegagalan di Kota Bengkulu hanya dibebankan ke pundak  Helmi Hasan semata, justru yang jadi pertanyaan, apa yang menjadi program nyata yang berdampak bagi masyarakat yang sudah dilakukan oleh Erna Sari Dewi dan Patriana Sosialinda selama menjadi Wakil Walikota maupun Ketua DPRD.

“Saya terpaksa berbicara ini harus objektif, karena pantauan  saya baik pendukung Patriana Sosialinda maupun Erna Sari Dewi cenderung menyalahkan kepemimpinan Helmi Hasan semata yang salah. Jika program-program gagal, mereka lupa atau tanpa melihat lagi, bahwa kepempimpinan mereka berada di periode yang sama,” ujar Sukman.

Sukman berharap ketegasan David yang berlatar belakang prajurit TNI AD punya jiwa nasionalis dan patriotis, tetap dijaga integritasnya dan dipraktekan dalam pemerintahan. Jika ia seandainya bisa terpilih sebagai orang nomor satu di Kota Bengkulu.

Sementara menurut tokoh masyarakat Bengkulu, Jhon Kanedi, aksi diam Helmi Hasan saat diserang oleh masyarakat yang tidak suka maupun lawan politik selama ini, mebuktikan bahwa Helmi menjaga integritas dan nama baiknya sebagai adik petinggi partai dan menjaga perjalanan karier politik supaya tetap cemerlang, dengan bukti kerja. Karena kemajuan Kota Bengkulu nantinya sebagai contoh  untuk dia melaju ke Pilgub Lampung nantinya.

“Saya pikir masyarakat tidak usah bingung dengan sikap Helmi Hasan. Sikap dia itu. Justru Helmi Hasan sedang menjaga integritas sebagai pemimpin masa depan.

Helmi tetap melayani masyarakat meski selalu diterpa isu tak sedap bernada sindiran. Tapi itulah resiko menjadi seorang pemimpin, tidak semua masyarakat keinginananya bisa dipuaskan,” demikian Jhon.

Dalam penilaian Jhon Kanedi sebagai tokoh masyarakat, ada beberapa Paslon yang sudah menyiapkan visi misinya dalam membangun Kota Bengkulu lima tahun kedepan. Sedangkan Paslon Helmi Hasan-Dedi tinggal melanjutkan program yang sudah ia buktikan selama ini.

“ Kita berharap kepada Paslon yang lain supaya membangun kota Bengkulu ini lebih dari yang sudah dilakukan Helmi Hasan dan Patria Sosialinda pada saat mereka menjabat,” tegas Jhon. (tim)



Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *