oleh

Inovasi Harus Jadi Budaya Kabinet Baru

ReferensiPublik.com – Inovasi harus menjadi budaya dan hasil sebagai hal  utama bagi menteri-menteri yang nantinya akan mengisi Kabinet Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin 2019-2024.

Demikian Direktur Jenderal Informasi dan Komunukasi Publik (Dirjen IKP) Kemkominfo Widodo Muktiyo terkait penggodokan kabinet baru. “Inovasi harus menjadi budaya dan hasil harus menjadi yang utama,” katanya, Selasa (22/10/2019).

Kerja bersama menuju Indonesia maju, menurut Widodo,  dimaknai Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin akan mengantarkan Bangsa Indonesia menikmati Indonesia yang maju, yang  diraih atas hasil kerja keras bersama.

“Indonesia 2045 akan menjadi Indonesia yang maju dan digdaya. Indonesia yang telah keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah. Untuk mencapai itu semua, dibutuhkan perjuangan bersama dengan pendekatan dan cara yang tidak biasa,” jelasnya.

Selain inovasi, menuju 2024, Indonesia akan menikmati puncak periode bonus demografi. Ekosistem ekonomi dan politik yang kondusif, menjadikan bonus demografi sebagai lompatan kemajuan.

Dalam lima tahun ke depan, Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin akan fokus sejumlah hal. Pertama, pengembangan kualitas SDM dengan cara-cara baru termasuk melanjutkan Reformasi Birokrasi.

Kemudian, pembangunan infrastruktur yang penting untuk mendorong pariwisata dan perekonomian, serta menciptakan peluang kerja baru.

Seiring dengan itu, perlu ada penyederhaan berbagai regulasi. Pemerintah  akan melakukan deregulasi   melalui dua UU yang akan dibuat, yaitu UU Cipta Lapangan Kerja dan UU Pengembangan UKM, dimana keduanya akan menjadi Omnibus Law. Satu UU akan menyederhanakan belasan, bahkan puluhan UU yang ada.

Hal tersebut diiringi dengan penyederhaanaan birokrasi, semisal eselon yang akan disederhanakan. “Proses kerja dipersingkat,” jelasnya.

Terakhir dan tidak kalah penting, lanjut Widodo,  transformasi ekonomi. Indonesia tidak bisa terus menerus bergantung kapada kekayaan alamnya. Maksudnya, perekonomian yang dulu berbasis SDA, harus bisa bertransformasi berbasis manufaktur yang membawa manfaat ekonomi yang tinggi, demi kemakmuran bangsa Indonesia dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Bersama kita mampu. Bersama kita menuju Indonesia maju,” tandasnya.

(Ip)


Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *