oleh

Hearing, Dewan Sayangkan Lapak Sungai Hitam Terbengkalai

BENGKULU. RP  –  Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bengkulu Menggelar Hearing dengan pedagang Sungai Hitam pasca penggurusan pada 7 Januari 2019 lalu oleh Pemerintah Kota Bengkulu.

Pedagang yang di Naungi Kuasa Hukum Veri Oktatrinanda mengatakan, bahwa pihaknya menuntut pemkot untuk mengganti rugi bangunan mereka yang sudah di bangun selama 18 tahun, pasalnya bagunan tersebut asli dari jerih payah mereka.

“Kurang lebih sudah 18 tahun bagunan itu, saya sangat berharap agar pemkot memberikan solusi kepada pedagang, karena mata pencaharian mereka sudah tidak ada lagi,  sekarang  tempatnya sudah datar dengan tanah pasca digusur oleh pemerintah kota Bengkulu yang dinilai sebagai tempat Maksiat, disana terdapat 76 warung dan 10 warung remang-remang, tujuan pemerintah baik tetapi harus di pilah jangan semuanya di Gusur,” Tegas Veri. Selasa (26/2/2019).

Ia menambahkan bahwa  pedagang kios kaki lima di Sungai Hitam minta kejelasan dari pemerintah Kota Bengkulu terkait lapak yang sudha digusur.

“Sampai hari ini belum ada kejelasan tempat tersebut mau dibuat jadi apa, mereka ini pedagang kecil  yang  mencari makan tidak seberapa dapat, 20 sampai 30 ribu setiap hari, sampai saat ini mereka terlantar tidak punya pendapatan, kami mohon agar bangunan yang mereka dirikan dengan menggunakan uang sendiri itu dapat diganti,” beber Veri.

Semetara itu Anggota Dewan Sawaluddin S. S.sos MM menyatakan bahwa sangat di menyangkan kepada pihak Dishub Kota Bengkulu, jika Lapak pedagang Sungai Hitam terbengkalai, dan hingga saat ini belum ada kejelasan setatusnya mau di buat apa, Ia juga sangat emosi saat ditanya kepada Kepala UPTD Terminal Sungai Hitam tidak tahu soal penggurusan pada waktu itu.

“Saya heran Kepalanya UPTD saja tidak tahu penggusuran itu, ini sangat disayangkan, semua apa yang ditanya tidak tahu, terus selama ini kemana, mereka digusur kita tanya setelah itu mau dibuat apa kok malah kalian tidak tahu, kalian kan digaji oleh Negara melayani masyarakat juga, kok ini permasalahan sepeti ini tidak tahu,” ungkap Sawaluddin dengan nada Emosi.

Ia menambhakan bahwa Dewan tidak memihak siapa-siapa dalam forum tersebut, namun sebagai dewan ia hanya menampung aspirasi dari masyarakat .

“Kita sudah mendengarkan ya apa menjadi keluh kesah mereka, tadi juga ada perwakilan Dishub dan kita selaku anggota DPRD mendukung apa yang menjadi program pemerintah, tapi ada hal-hal yang harus diperhatikan juga terkait ketergantungan hidup masyarakat, apalagi masyarakat miskin, dari tuntutan mereka tadi sebagai mana pemerintah bisa mengganti apa yang sudah menjadi milik mereka dan pemerintah sangat disayangkan belum ada solusi terkait dari persoalan ini, Insya Alloh dlam waktu dekat utnuk para pedagan akan diberikan solusi yang terbaik,” demikian Sawaluddin.

Laporan: Ads (ADV)


Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *