oleh

Bandara Fatmawati Soekarno Bersolek Siap Menjadi Bandara Bertaraf Internasional

ReferensiPublik.com  >>  Plt. Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu  melalui Kepala Bidang Pengembangan dan Perkeretaapian (Syafril,SE,Mstr) menyampaikan bahwa saat ini sedang proses pengalihan pengelolaan Bandara Fatmawati Soekarno dari Kementerian Perhubungan kepada BUMN PT. Angkasa Pura II (Persero) dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, diharapkan Bandara Fatmawati Soekarno menjadi lebih maju dan berkembang dengan kualitas pelayanan bertaraf Internaisional.

Syafril juga mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Bengkulu terus mengupayakan adanya penambahan rute-rute penerbangan baru baik dalam negeri maupun luar negeri. Fasilitas pokok bandar udara juga akan terus dikembangkan seperti terminal keberangkatan/kedatangan, landasan pacu, apron, pelataran parkir publik serta fasilitas lainnya.  Saat ini fokus pembangunan adalah pengembangan terminal, tahun 2018 dilaksanakan pengembangan tahap I dari 3 tahap yang direncanakan. Diharapkan pada tahun 2020 dan 2021 pengembangan terminal dapat diselesaikan. Landasan pacu akan diperpanjang dari 2.250 meter menjadi 2.800 meter, apron (tempat parkir pesawat) juga akan diperluas sehingga dapat menampung lebih banyak pesawat, naik turun penumpang nantinya akan menggunakan garbarata.

“Program Pengembangan Bandara Fatmawati Soekarno telah direncanakan dengan seksama berdasarkan rencana induk yang ditetapkan Menteri Perhubungan, kita mengharapkan agar Pemerintah apakah melalui Kementerian Perhubungan atau melalui PT. Angkasa Pura II dapat mempercepat realisasinya, karena Bandara Fatmawati Soekarno mempunyai peranan sangat strategis bagi pembangunan daerah dalam menunjang pengembangan aksesibilitas dan konektivitas Provinsi Bengkulu baik dalam lingkup nasional maupun internasional. Dengan berkembangnya Bandara akan mendorong berkembangnya penerbangan yang pada gilirannya mempunyai “multiflier effect” bagi pembangunan dan kemajuan daerah ,” ujarnya saat dijumpai di ruangan kerjanya. Jumat (22/03/2019).

Ia juga menuturkan bahwa dalam tahun 2018 jumlah penumpang melalui Bandara Fatmawati Soekarno sudah lebih dari 1 juta orang dan jumlah penerbangan sudah lebih dari 10.000 kali dalam kurun waktu 1 tahun, artinya prospek penerbangan di Provinsi Bengkulu dimasa mendatang cukup menjanjikan. Disamping rute penerbangan domestik yang ada saat ini yaitu dari Bengkulu tujuan Jakarta, Batam, Palembang, Padang dan Lampung (dan sebaliknya), Pemerintah Provinsi Bengkulu tengah mengupayakan untuk adanya rute-rute baru seperti dari Bengkulu tujuan Bandung, Jogjakarta dan Medan. Disamping itu ada peluang pembukaan rute penerbangan internasional Bengkulu – Malaysia mengingat cukup banyak warga Malaysia yang merupakan keturunan Bengkulu, mereka  menginginkan adanya penerbangan langsung Bengkulu – Malaysia agar dapat meningkatkan kunjungan sosial budaya, pendidikan dan bisnis. Apabila telah terbuka penerbangan ke luar negeri maka Bandara Fatmawati Soekarno akan meningkat statusnya dari Bandara domestik menjadi Bandara Internasional.

“Kita berharap pengembangan fasilitas dan pelayanan bandara, pengembangan rute penerbangan serta peningkatan status menjadi bandara internasional akan lebih cepat terwujud dibawah pengelolaan PT. Angkasa Pura II” ungkapnya.

Sementara itu ketua RT 07 Syarudin mengatakan bahwa sebagai masyarakat sangat mendukung program pengembangan Bandara Fatmawati Soekarno dan pengelolaan oleh PT. Angkasa Pura II, diharapkan akan terbuka peluang kerja dan kesempatan berusaha bagi masyarakat sekitar  sebagai pemacu pembangunan serta mengembangkan ekonomi untuk masyarakat di Bengkulu.

“Kami masyarakat sangat mendukung program pembangunan Bandara yang akan beralih status pengelolaan oleh Angkasa Pura, tetapi harapan masyarakat juga perlu diperjuangkan, ya kalo bisa libatkan warga sekitar sebagai tenaga kerja, jangan semuanya dari luar, supaya masyarakat juga senang,” harap ketua RT.

Senada dengan itu Sumiati warga sekitar bandara mengatakan, “ Ya banyakin tenaga kerja khususnya warga bengkulu, karena ini juga berdampak ke sektor ekonomi masyarakat,” tutup Sumiati

 (Adv)


Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *