oleh

221 Kasus Penyakit Muncul Akibat Asap Karhutla

RIAU. RP – Musibah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau selama bulan Febuari 2019 lalu, mengakibatkan masyarakat terjangkit berbagai penyakit yang disebabkan oleh kabut asap.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bengkalis, Alwizar mengungkapkan, data-data penyakit tersebut berdasarkan updating laporan setiap hari dari UPT Puskesmas Batu Panjang dan UPT Puskesmas Teluk Lecah Kecamatan Rupat.

“Selanjutnya data yang diterima langsung diteruskan ke Dinas Kesehatan Provinsi Riau,” kata Alwizar Minggu (09/3/2019).

Menurutnya, untuk menangani warga penderita penyakit kabut asap, Dinkes Bengkalis mengambil langkah cepat dengan cara mengaktifkan Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) dan surveilans aktif.

Hal itu penting, sebagai upaya penyembuhan kepada penderita dengan melakukan care seeking sesegera mungkin.

“Warga masyarakat yang menderita penyakit-penyakit tersebut telah dilakukan care seeking sesuai SOP yang berlaku oleh puskesmas yang ada,” tegas Alwizar.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis, sebanyak 221 kasus penyakit. Secara rinci jenis penyakit meliputi, infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) atau Influeza Like Ilness (ILI) sebanyak 184 kasus.

Kemudian, penyakit asma 5 kasus, penyakit konjungtivitis 6 kasus dan penyakit dermatitis 12 kasus.

Dari 184 kasus ISPA atau ILI, sebanyak 42,49 persen terjadi pada kelompok umur 20-44 tahun. Kemudian 27,80 persen terjadi pada anak-anak kelompok umur 5-9 tahun. Sebanyak 24,70 persen terjadi pada balita dengan kelompok umur 1-4 tahun. Terakhir 7,90 persen terjadi pada bayi umur di bawah 1 tahun.

Letak geografis Pulau Rupat yang berada di Pesisir Timur Pulau Sumatera dan berada di Selat Malaka sangat dipengaruhi oleh musim. Pada saat awal terjadinya kebakaran pada 25 Februari memasuki musim angin Utara. Yaitu angin berhembus sangat kencang dari arah Selat Malaka menuju continental Pulau Sumatera, akibatnya asap dari karhutla di Pulau Rupat tertahan di wilayah Dumai dan sekitarnya

“Bisa jadi faktor ini yang menyebabkan angka penderita ISPA dan penyakit lainnya akibat asap karhutla,” ujar Alwizar.

(Diskominfotik)


Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *